Jumat, 25 Mei 2018

Balada mengurus surat numpang nikah

Halo semua.
Halo para calon pengantin. *uhuk*

Gimana? Dah degdegan?
Belom lah yah. Masih masa ribet-ribet kalo KUA belom beres.


Tapi aku udah degdegan sih. Degdegan ga dapet jadwal penghulu di jam dan hari yang kami rencanakan :")
Secara yang punya rencana nikah di bulan haji itu biasanya banyak. *eh jadi spoiler*

Hal pertama yang kami siapkan adalah surat izin numpang nikah. Karena aku dan calon suami ku beda provinsi, maka calonku harus ngurus izin numpang nikah di tempat ku. Persyaratannya aku lampirin di akhir yah.

Masalah pun mulai muncul gegara kami ga memperhatikan lokasi akad nikah.
Biasanya kan kalau akad nikah itu di rumah mempelai wanita, jadi lah calon suamiku urus surat numpang nikah dengan tujuan ke kecamatan tempat tinggal ku (sesuai KTP).

Sedangkan nanti kami melaksanakan akad dan resepsi nya ga di rumah, dan kebetulan lokasi akad kami itu sudah beda kecamatan dengan tempat tinggal ku.

Tempat tinggal ku di kecamatan D
Sedangkan tempat akad di kecamatan J.

"Prinsipnya pencatatan nikah itu dilakukan sesuai wilayah kerja. Misal lokasi akad di gedung yang masuk wilayah kecamatan A maka KUA yang mencatat prosesi akad nikah pun harus dari KUA Kecamatan A juga. Meskipun kita ga tinggal di kecamatan A."

Jadiiii ceritanya surat numpang nikah yang diurus suami ku itu salah alamat. Hiks.

Yasudah lah show must go on. Aku coba urus aja dulu, diomelin kemudian gpp. Wehehe.


---pengurusan di mulai---
Karena lokasi akad beda kecamatan sama tempat tinggal ku, alhasil aku pun HARUS urus surat numpang nikah juga.

Jadi, Aku numpang nikah, dan dia pun numpang nikah. Ribet? Risiko shaay. Hahaha. Dibawa senyum aja. Calon nganten dilarang cemberut. :D

Cuss lah. ini alur numpang nikah yang aku dan calon suami lakukan :

1. Datang ke RT dan RW dengan keperluan bikin surat keterangan numpang nikah. Sebutkan kecamatan tujuan (tempat akad). Nanti dapet secarik kertas berisi ttd rt rw dan secarik kertas berisi surat pertanyaan belum menikah. Bawa materai jangan lupa guys. Berkas yang di bawa cuma KK dan KTP capeng dan ortu.
Biaya : Free.

2. Datang ke kantor kelurahan sesuai tempat tinggal di KTP. Lalu ke bagian umum. Ambil nomer antrian dan duduk manis. Setelah dipanggil tinggal bilang mau bikin surat numpang nikah. Berkas yg dibawa adalah :
- surat pengantar RT RW
- Fotokopi KK
- Fotokopi KTP capeng, ortu, dan saksi
- surat keterangan belum menikah
- surat layak nikah. (dibahas disini bikoz kepanjangan shaay)

Berkas tsb di FOTOKOPI dulu 2 rangkap guys. Berguna saat nanti di KUA.
**Jangan kayak aku yang dengan santainya ga fotokopi sebelum jalan ke kecamatan. Lenggang kangkung aja gitu. Alhasil sampe kecamatan kelimpungan nyari kang fotokopi. Jalan 1 kilo baru nemu kang fotokopi. Haha modyaaarr *Rasakan nop rasakaaaann*


Pokoknya tiap dapet berkas baru, WAJIB fotokopi.

Dari kelurahan aku dapet :
- Surat keterangan domisili.
- Surat keterangan orang tua.
- surat keterangan belum menikah
- surat keterangan numpang nikah.

Oiya, kalau kalian mau surat surat tsb sehari jadi, ngurusnya harus pagi pagi banget. Kl kesiangan nanti hasilnya baru bisa diambil keesokan harinya.


Nah, karna aku numpang nikah masih di provinsi yg sama, cuma beda kecamatan aja, maka aku ga perlu ke kecamatan. Sedangkan calon ku dari kelurahan perlu ke kecamatan lagi karna numpang nikahnya udah lintas provinsi. Di kecamatan cuman minta ttd sama cap aja.

Biaya : Free.

3. Next, KUA kecamatan sesuai KTP.
Keperluannya masih minta surat numpang nikah. Berkas yang dibutuhkan :
- berkas asli dari kelurahan/kecamatan
- fotokopi pengantar RT RW.
- ijazah terakhir
- kk, ktp.

Nanti dari sana dapet surat pengantar atau rujukan ke KUA kecamatan tempat akad berlangsung.
Biaya : Free.

4. KUA tempat akad
Keperluannya di KUA ini adalah daftar nikah. *yeaah*
Disinilah semua berkas-berkas di satukan. Berkas numpang nikah punya ku dan punya calon suamiku.

Disinilah drama drama dimulai. Gegara berkas calon suami ku salah alamat seperti yg kujelasin diatas, hampir aja di suruh urus ulang. Mau pengsan dengernya. Hahaha. Ngurus kayak gini ga cukup sehari kan. Tapi Alhamdulillah setelah nego nego cincai diterima juga berkasnya jd ga ngurus ulang. No nyogok yak! Aku cuma jelasin duduk perkaranya aja dan para petugasnya mengerti. Baik-baik banget sih petugas KUA nya.

Setelah semua berkas lengkap, aku dikasih lembar validasi pendaftaran nikah. Data data yang ada di lembar validasi ini nantinya bakal disalin ke buku nikah. Jadi pastiin data datanya benar.

Setelah selesai validasi, aku dikasih jadwal penataran pra-nikah, slip pembayaran akad nikah, dan tentunya jadwal akad nikahnya. Semisal ada berkas yang ga lengkap boleh di lengkapi saat penataran pra nikah.

Penataran tsb katanya wajib dihadiri oleh calon suami istri. Yah wajib ga wajib harusnya dateng yah. Biar berasa mau nikahnya. Hehe.

Terakhir, aku ketemu sama bapak penghulunya. Di wawancarain sikit, abis itu selesai deh. Alhamdulillah.

Biaya : Rp. 600.000 (setor tunai ke bank)
Note : slip pembayaran nikah itu ada batas waktunya. Di KUA tempat ku dikasih batas waktu pembayarannya 4 hari. Lewat dari itu kode setor tunainya hangus.

Sepanjang perjalanan pulang, ga henti hentinya aku ngucap syukur alhamdulillah karena pas aku daftar nikah, ternyata tinggal sisa satu jadwal lagi di tanggal yang kita mau.

Kebayang ga sih kl hari itu penuh? Otomatis semua acara geser dan berubah.

Alhamdulillah nya lagi ternyata jadwal sisaan itu, pas banget kosong di jam akad yang kita rencanakan. Jam 10 pagi. Ga terlalu pagi dan ga terlalu siang. Alhamdulillah. :")

Buat kelen kelen yang punya hajat di bulan bulan rame, jangan sungkan ngurus dari jauh hari ya. Senyumin aja kl ada yang nyinyir "buru buru amat. Kebelet nikah ya" gitu. Karena saat gedung atau vendor yang sudah kalian booking ga sejalan sama jadwal KUA, mereka ga bisa buat apa apa juga. yha khaan.


Mohon doanya untuk kami, semoga segala sesuatunya lancar dan berlimpah berkah. Doa yang sama untuk kalian. :)



Love,
Nova dan Mas yang belum boleh di publis namanya.

1 komentar: